Rabu, 03 Maret 2010

Penilaian di SMG Yaphar

Bagaimana Menilai Anak Didik ?
Oleh : Bernadin Haryono

Slide Presentasi Obat KK7 download disini

Penilaian adalah suatu proses sistematis yang meliputi pengumpulan informasi, analisis, dan interpretasi informasi tersebut untuk membuat keputusan-keputusan. Informasi yang dikumpulkan dapat berbentuk angka melalui tes dan atau deskripsi verbal (melalui observasi).
Penilaian terdiri atas penilaian eksternal external assessment) dan penilaian internal (internal assessment). Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga di luar sekolah, dan dimaksudkan antara lain untuk pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang dilakukan dan direncanakan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Dengan demikian, penilaian kelas merupakan penilaian internal.
Penilaian kelas merupakan penilaian internal terhadap proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menilai kompetensi peserta didik pada tingkat tertentu pada saat dan akhir pembelajaran. Kurikulum 2004 menuntut cara penilaian dengan Penilaian Kelas sehingga dapat diketahui perkembangan dan ketercapaian berbagai kompetensi peserta didik.

Penilaian Berbasis Kelas
Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan. Penilaian kelas merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara (baik tes maupun non tes), seperti tes tertulis (paper and pencil test), tes lisan, tes perbuatan (unjuk kerja/performance, produk, proyek), observasi, dan kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio).
Penggunaan istilah “penilaian kelas” tidak berarti bahwa penilaian hanya dilakukan di dalam kelas tetapi dapat juga dilakukan di luar kelas, secara formal dan informal, atau dilakukan secara khusus. Penilaian kelas merupakan bagian yang tidak terpisah dengan kegiatan pembelajaran.

Pergeseran Dalam Penilaian
• DAHULU
Lebih menitikberatkan pada to judge (menghakimi). Kita menemukan anak pandai, setengah pandai dan bodoh melalui ranking
• SEKARANG
Lebih menitikberatkan pada to appreciate (menghargai). Kita akan menemukan anak pemula, anak berkembang dan anak yang sudah maju melalui portfolio.


PELAKSANAAN PENILAIAN KELAS
• Dilakukan oleh Guru untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi yang ditetapkan, bersifat internal, bagian dari pembelajaran, dan sebagai bahan untuk peningkatan mutu hasil belajar
• Berorientasi pada kompetensi, mengacu pada patokan/kriteria, ketuntasan belajar dan dilakukan melalui berbagai cara.
Dalam melaksanakan penilaian guru harus:
• Memahami bahwa penilaian merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran
• Mengembangkan berbagai strategi dalam melakukan evaluasi (termasuk membuat kisi-kisi)
• Mengembangkan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa
• Mengakomodasi kebutuhan khusus (individual) siswa
• Mengembangkan sistem administrasi dan pengamatan belajar siswa
• Menggunakan berbagai bukti hasil kerja siswa untuk menetapkan pencapaian kompetensi siswa.

MANFAAT PENILAIAN KELAS
• Memberi umpan balik bagi siswa agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi, sehingga mereka termotivasi untuk meningkatkan dan memperbaiki proses dan hasil belajarnya
• Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan perbaikan (remedial) dan pengayaan (enrichment)
• Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki pendekatan, metode, kegiatan, dan bahan ajar yang digunakan
• Masukan bagi guru guna merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda dalam suasana kondusif menyenangkan
• Memberi informasi kepada orangtua dan masyarakat tentang efektivitas pendidikan di sekolah sehingga partisipasi orangtua dan masyarakat dapat ditingkatkan

PRINSIP2 PENILAIAN
a. Valid
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai. Alat penilaian yang digunakan sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua kompetensi yang terwakili secara proporsional.
b.Reliabel
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian. Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. Misal, guru menilai dengan proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.
c. Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
d.Terfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan).
e.Objektif
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian harus adil, terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami peserta didik, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan atau pemberian angka (skor).
f.Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.


TEKNIK PENILAIAN
Teknik Penilaian
Dari berbagai alat penilaian tertulis, tes memilih jawaban benar-salah, isian singkat, dan menjodohkan merupakan alat yang hanya menilai kemampuan berpikir rendah, yaitu kemampuan mengingat (pengetahuan). Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami. Pilihan ganda mempunyai kelemahan, yaitu peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Tes tertulis bentuk uraian adalah alat penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengingat, memahami, dan mengorganisasikan gagasannya atau hal-hal yang sudah dipelajari, dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Alat ini dapat menilai berbagai jenis kemampuan, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan alat ini antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas.
Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut.
•materi, misalnya kesesuian soal dengan indikator pada kurikulum;
•konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas.
•bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/ kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda.

Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini sesuai digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan unjuk kerja. Cara penilaian ini lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Unjuk kerja yang dapat diamati seperti: bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi, menggunakan peralatan laboratorium, mengoperasikan suatu alat

Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan, diantaranya untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan dalam bidang tertentu, kemampuan peserta didik mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam penyelidikan tertentu, dan kemampuan peserta didik dalam menginformasikan subyek tertentu secara jelas.

Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses pembuatannya.Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.

ASPEK YANG DIUKUR DALAM PENILAIAN
Kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir, yaitu yang menurut taksonomi Bloom (Sax, 1980), secara hierarkhis terdiri dari pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Kemampuan psikomotor pada mata pelajaran tertentu di SMA (Sekolah Menengah Atas) dapat dikembangkan. Kemampuan tersebut misalnya dalam bentuk gerak adaptif atau gerak terlatih (adaptive movement), baik keterampilan adaptif sederhana (simple adaptive skill), keterampilan adaptif gabungan (compound adaptive skill), keterampilan adaptif kompleks (complex adaptive skill), maupun keterampilan komunikasi berkesinambungan (non-discursive communication), yaitu baik gerak ekspresif (expressive movement) maupun gerak interpretatif (interpretative movement) (Harrow, 1972)
Kondisi afektif peserta didik tidak dapat dideteksi dengan tes, tetapi dapat diperoleh melalui angket, inventori, atau pengamatan yang sistematik dan berkelanjutan. Sistematik berarti pengamatan mengikuti suatu prosedur tertentu, sedang berkelanjutan memiliki arti pengukuran dan penilaian dilakukan secara terus menerus.

Penilaian Kinerja
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
•langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
•kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
•kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
•kemampuan yang akan dinilai diupayakan tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
•kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati






Penilaian Produk
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan penilaian yaitu:
•Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan peserta didik merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
•Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan peserta didik menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
•Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan peserta didik membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.




Observasi/Pengamatan Sikap


Contoh Lembar Pengamatan
A. Contoh Lembar Pengamatan Sikap

LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran : ............. Hari/Tanggal :.............
KD : ............. Pengamatan : 1. .........
Materi : ............ 2. .........

No Nama Siswa Perilaku yg diamati
1 2 3 4 5 6 7 8 Jml Nilai Predikat





Keterangan:
1. tidak terlambat mengikuti pelajaran
2. membawa buku pelajaran
3. buku catatan rapi
4. mengerjakan tugas sesuai petunjuk
5. tidak mencontek
6. tidak memaksakan kehendak dalam diskusi
7. santun dalam berkomunikasi
8. menyerahkan tugas tepat waktu

rentang skor 1 – 4
nilai : (skor yg diperoleh/skor maks) x 100

Predikat: ~ amat baik (A) : 86 - 100
~ baik (B) : 76 – 85
~ cukup (C) : 60 – 75
~ kurang (D) : < 60

Portofolio
Penilaian portofolio dilakukan dengan mengumpulkan informasi (data) secara sistemik atas hasil kerja/karya siswa. Hasil penilaian ini memiliki akurasi yang tinggi, karena hasil belajar siswa tercatat secara sistematis, berkelanjutan dan runtut. Penilaian ini juga berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kemajuan/perkembangan kompetensi yang telah dicapai siswa dan mendiagnosis kesulitan belajar. Selain itu, penilaian ini sangat efektif sebagai umpan balik untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan pembelajaran.


Sumber: Materi Pelatihan KTSP, Departemen Pendidikan Nasional